Senin, 14 Desember 2020

KERESAHAN RINDU



"Mana ada rindu yang tak tertuan. Cukup sekali menahan, berkali-kali meluap. Sungguh lucu bila tawa itu juga tak tertuan, ibarat kiasan dalam sebuah puisi. Tiada arti atas dasar memiliki".


Aku menapakkan kaki pada sebuah lorong tak terujung

Sempat menolak atas dasar sebuah kepentingan

Pikiran yang tak berdasar mampu mengantarkan ku

Dengan rasa yang tak tertahan, aku tergoyah

Cumbu rayu itu sangat mesra

Tak tahan raga ingin memeluk

Aku lupa bahwa angan itu terlalu suntuk

Resah sangatlah resah

Tatapan yang tak tergoyah

Aku mengira kau rumah

Tapi harapan itu musnah

Sungguh, keresahan rindu.

Atas nama mu, aku merindu.



-Pontianak, Hari aku melihat matamu dalam mimpi.-


Kamis, 30 April 2020

ESSAY SEORANG AKTIVIS KAMPUS

“TONGGAK KEHIDUPAN KAMPUS”
(Sulistia Dwi Lestari)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Tonggak berarti balok (kayu, batu, dan sebagainya) yang dipasang tegak. Tonggak berarti tiang (rumah, jembatan, dan sebagainya ). Tonggak sangat penting dalam proses pembangunan. Apabila tidak ada tonggak tersebut, bangunan yang kokoh juga akan runtuh. Begitu pula dengan yang namanya TONGGAK KEHIDUPAN KAMPUS.

Tonggak kehidupan kampus merupakan manifestasi antara mahasiswa beserta segala aktivitas yang terjadi di ruang lingkup kampus. Tonggak kehidupan kampus tidak akan terjadi jika tidak ada yang namanya pelaku. Pelaku yang dimaksud ialah mahasiswa.

Mahasiswa adalah sebutan bagi orang yang sedang menempuh pendidikan tinggi di sebuah perguruan tinggi yang terdiri atas sekolah tinggi, akademik, dan yang paling umum adalah universitas. Mahasiswa sangat berperan penting dalam civitas akademika kampus. Seluruh pergerakan yang terjadi dalam ruang lingkup kampus merupakan  betuk perwujudan bukti adanya seorang mahasiswa.
Mahasiswa merupakan suatu komunitas yang mempunyai posisi strategis diantara dua golongan yaitu, masyarakat dan pemerintah. Dengan mahasiswa yang berada di posisi strategis, mahasiswa dapat terjun atau turun ke masyarakat dan bisa juga dekat dengan pemerintah. Mahasiswa dituntut untuk memberikan kontribusinya terhadap bangsa dan negaranya. Oleh karena itu, sangatlah perlu mahasiswa sekarang mengerti perihal peran, fungsi, dan posisi mahasiswa untuk menentukan arah perjuangan dan kontribusi mahasiswa tersebut.

Mahasiswa itu sebagai agen perubahan. Artinya, apabila ada sesuatu yang terjadi di lingkungan sekitar dan itu salah atau tidak sesuai atau bahkan menyimpang, mahasiswa dituntut untuk merubahnya sesuai dengan harapan. Mahasiswa sebagai Sosial Control (Generasi Pengontrol). Mahasiswa sebagai Sosial Control dituntut untuk tidak memikirkan kepentingannya sendiri, namun juga peka terhadap peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Dengan kesadaran sosial, kematangan berpikir, dan sikap intelektual, mahasiswa diharapkan mampu mengendalikan keadaan sosial yang ada di lingkungan sekitar. Mahasiswa sebagai Iron Stock (Generasi Penerus). Mahasiswa sebagai cadangan pemimpin. Sebagai calon di masa depan, mahasiswa diharapkan menjadi manusia-manusia tangguh yang memiliki kemampuan dan akhlak mulia yang nantinya dapat menggantikan generasi-generasi sebelumnya di pemerintah kelak. Mahasiswa sebagai Moral Force (Gerakan Moral). Mahasiswa menjadi penjaga stabilitas lingkungan dalam masyarakat, diwajibkan untuk menjaga moral-moral yang ada.

Ketika kita berbicara mengenai mahasiswa dan kampus, maka akan kita temukan sebuah kalimat “Politik Kampus”. Seringkali politik kampus kerap disalahpahami sebagai wujud politisasi kampus (politik praktis), padahal dalam realitasnya politik kampus adalah lawan sekaligus oposisi dari politik praktis. Tak jarang kesalahpahaman inilah berdampak kultural bagi sebagian besar mahasiswa dalam memandang politik kampus. Dinilai sebagai gerakan pragmatis yang bergerak hanya untuk mendapatkan posisi-posisi strategis tertentu dilingkungan kampus. Di satu pihak, kelompok gerakan disebut pragmatis; di lain pihak, kelompok “pencela” disebut apatis-apolitis. Pada akhirnya tidak ada titik temu sinergi antar keduanya.
Adanya politik kampus memiliki dampak yang sangat mempengaruhi adanya pergerakan di kehidupan kampus. Ibarat tonggak sebuah bangunan, politik kampus ialah sebuah atap yang menjadi tempat semua bangunan berada diruang lingkupnya.

Mahasiswa sebagai creative minority memiliki segudang ide dan gagasan segar dalam menyikapi persoalan yang dihadapi masyarakat kita saat ini. Sehingga perlu adanya saluran untuk mengaktualisasikan diri. Dengan demikian kehidupan kampus akan semakin dinamis dan progresif lewat kerja-kerja intelektual dan moral oleh gerakan mahasiswa.

Melalui politik kampus kita belajar bagaimana memimpin masyarakat, tidak semata dilingkungan kampus. Keberadaan politik kampus bermanfaat secara luas dalam kehidupan masyarakat, misalnya dengan turut mengawal kebijakan-kebijakan pemerintah dan advokasi masyarakat – dilakukan dengan – aksi-aksi sosial, aksi dialogis, demonstrasi, aksi menulis, serta agenda-agenda lainnya.

Selain itu, politik kampus menjadi saluran internalisasi nilai-nilai (kejujuran, tanggungjawab, kepedulian, dan amanah). Sebagai gerakan moral, Gerakan mahasiswa berperan serta dalam membangun keshalihan sosial.
Oleh karena itu, tonggak kehidupan kampus meliputi mahasiswa serta politik kampus. Keduanya bersinergi bersama untuk membangun kebijakan yang berguna bagi orang lain.

Rabu, 22 April 2020

SURAT UNTUK KAMU


Pontianak, 22 April 2020.

Assalamualaikum Wr. Wb.

Untuk kamu, yang sedang membaca.. Berbahagialah meskipun reranting patah trus terinjak dan hancur. Maaf jika jemari ini tak sadar diri tuk terus menanyakan kabarmu. Sebelumnya, aku sangat berterima kasih kepada Allah SWT. telah menggerakkan hati salah satu umat-Nya untuk membaca ini. Aku ingin bercerita tentang dirimu. Maaf seribu maaf jika aku melampui batas. Bukan maksud tuk mengusik dirimu. Aku sangat mengerti dan memahami maksudmu. Tapi aku juga belum bisa  menahan rasa ini. Rasa yang terus menghampiri ku tiap malam hingga merintikkan air mata. Semoga dengan ini, aku bisa benar-benar melepaskan. Aku ikhlas.

Aku wanita yang sudah berusia 21 tahun, beranjak dewasa dan mengerti makna kehidupan. Alhamdulillah masih diberi umur untuk saat ini. Dan aku ingin bercerita tentang sosok mu. Pria yang ku kenal sejak diriku berusia 12 tahun. Ya kiranya sudah 9 tahun lamanya. Aku yang pertama kali melihat dirimu saat kita berada di Bumi Perkemahan. Saat benar-benar aku penasaran dengan sosok lelaki. Dirimu yang berpakaian seragam pramuka lengkap itu mampu membuat ku terus menunggu untuk sekadar melihat wajahmu. Aku masih ingat sekali, kita bertemu di musholah dalam hutan itu. Sungguh aku jatuh cinta pada pandangan pertama. Bahkan kita bertemu tiap tahunnya. Terlepas dari itu, kita seringkali untuk bertemu. Waktu aku yang lomba ceramah dan dirimu ada. Waktu itu yang aku latihan di samping sekolahmu. Kadang aku berpikir, kita seringkali untuk bertemu tanpa kita sadari. Aku hanya wanita kecil pada saat itu sangat kegirangan bisa melihat dirimu. Aku tak tau apakah kau juga begitu. Dan pada akhirnya kita semakin dekat dan dekat.

Kau pria yang baik,kau juga pria yang tulus. Bahkan aku sangat tergila-gila. Sungguh ini alay sekali rasanya haha. Tapi aku memang ingin sedikit becerita tentang mu. Maafkan aku jika ini sangat mengganggu. Ingat di bulan Januari 2014? Kita udah kenal 2 tahun dan pada tahun itu kita semakin dekat. Bersepedaan bareng itu rasanya hal yang ga akan diperoleh lagi. 18 Januari 2014, dirimu memberikan diriku kado ulang tahun. Saat aku berusia 15 tahun, aku benar benar bahagia. Terima kasih ya ini kadonya.


Lucu bukan? Hehe.

Kamu juga memberikan diriku sepucuk kertas ini haha.
Ada foto juga hehe.
Terima kasih atas segalanya, dan aku tak melupakannya.

Semenjak saat itu, rasa ini semakin egois sehingga merusak semua dalam pikiran. Aku yang jahat ini bersikap keras dengan mu. Aku juga ga paham dengan situasi diriku pada saat itu. Aku juga tidak mengerti kenapa aku membencimu. Sebenarnya ini adalah alasan kenapa aku ingin sekali dirimu membaca tulisan ini. Aku ingin meminta maaf sebesar-besarnya. Aku yang bodoh ini berperilaku jahat pada mu. Hingga tak memperdulikan dirimu. Maafkan aku atas penyesalan ini.

Dan di tahun 2014 itu juga tiba-tiba kita tidak berkomunikasi lagi. Saat itu kita sudah kelas 9. Aku mendapatkan kabar bahwa dirimu lanjut ke Pondok Pesantren. Dan pada saat itu juga aku merasakan kehilangan. Aku menghubungi dirimu.

Ini chat di facebook ya yang pertama kali. Lihat, aku kirim pesan sejak oktober tahun 2014 dan dijawab Januari tahun 2015 hehe. Walaupun lama sekali, tapi ini beneran rindu. Aku hanya bisa mengirimkan pesan dirimu di facebook, hingga pada tahun 2016 dirimu sangat sulit sekali dihubungi sehingga membuat diriku lupa. Aku yang sibuk dengan masa-masa SMA ku. Dan dirimu juga fokus di pondok pesantren. Ya, aku memahami. Tapi percayalah perasaan ini tak pernah hilang walaupun kadang berubah. Bahkan aku selalu bertindak jahat padamu, maafkan aku.

Dan pada tahun 2017, aku gatau dirimu berubah, Tidak ada balasan dari pesan yang ku kirim. Sungguh membuat diriku lupa dengan sosok pria ini. Bahkan aku tidak menghubungi mu ditahun 2018. Aku mencoba memberanikan diri untuk mengirim pesan padamu ditahun 2019, alhamdulillah Ya Allah dibalas. Akhirnya rindu ini bisa terlepas. Dan aku memiliki nomor whatssapp mu. Aku sadar diri, aku tidak boleh terlalu menghubungi mu. Aku paham dengan batasan-batasan ini.

Hingga pada 14 Januari 2020. Hari sebelum diriku ulang tahun, aku mendapatkan instagram mu. Aku dm kamu meminta izin untuk follback.


Kenapa aku menghubungi dirimu? Karena aku ingin tau apakah kamu masih ingat bahwa esoknya adalah hari ulang tahun ku. Dan ternyata memang waktu sudah berubah bahkan manusia juga bisa berubah. Sudah 6 tahun lamanya, tak mungkin dirimu mengingat kenangannya lagi. Yasudahlah pikir ku pun kita sudah punya jalannya masing-masing. Tapi, semenjak saat itu, aku tak henti-hentinya untuk kembali memikirkan mu. Walaupun aku sadar, aku tau, bahkan dirimu sudah memberitahuku untuk tidak bertindak diluar batas. Aku sadar, aku meminta maaf.  Kamu boleh bertindak apapun, aku menghargai itu. Diriku yang salah, tapi tolong dengarkan ini untuk terakhir kalinya.

“Aku wanita yang menyukaimu sejak dulu, pernah bahagia olehmu, dan pernah jahat untukmu. Aku yang tak perduli tentang mu, justru malah mencarimu walaupun hasilnya semu. Aku yang selalu berharap akan ada lagi sebuah pertemuan, namun memang ini kenyataannya kita tak akan bertemu lagi. Aku yang masih mencari mu sungguh sangat merasakan kehilangan. Aku yang selalu memikirkan mu di malam bersama angan, sangat egois dengan perasaan bayangan. Aku sadar, aku tak boleh terlalu mengganggu mu. Aku bukan wanita kecil lagi. Aku sudah siap untuk kehidupan selanjutnya. Dan aku memberanikan diri untuk membuat tulisan ini. Aku tau, dirimu sangat membenciku. Maafkan aku. Aku ingin meminta maaf, semua kenangan itu hilang. Saat ini dan untuk saat ini, tolong pahami maksud ini. Rasa ini masih ada, tapi aku bukan memaksa. Aku hanya ingin melepaskan semua yang ada dalam diriku ini selama 9 tahun. Kamu adalah pria baik yang Allah SWT pernah kenalkan padaku. Teruslah berjuang untuk mendapat surga-Nya Allah SWT. Aku yakin, kelak yang menjadi pasangan mu adalah sosok wanita yang luar biasa. Aku hanya ingin berpesan tolong jaga kamu, karena aku sangat menyayanginya. Jodoh yang baik untuk orang yang baik. Dan aku sangat paham itu. Aku memang bukan wanita yang layak untuk jadi pendamping mu. Aku hanya orang beruntung yang pernah mendapatkan kasih sayang mu. Kini aku sudah dewasa. Aku paham dengan makna kehidupan. Jodoh bahkan kematian. Setidaknya, terima kasih sudah membaca ini. Aku bisa lega untuk melepaskan pikiran ini. Aku bisa berhenti untuk terus merasa bersalah. Tolong maafkan ku. Aku lelah menangis hehe. Bukan aku memaksa dirimu kembali karena itu takkan mungkin. Aku hanya ingin meminta maaf atas sikap ku dulu. Dan aku berjanji untuk tidak akan mengganggu mu lagi. Kadang aku selalu kebingungan untuk memberitahukan mu tentang hati ini. Aku sangat malu dengan rasa ini. Tapi baiklah, dengan tulisan ini aku meminta maaf, tolong dimaafkan agar kita bisa fokus dengan dunia kita. Untuk kamu,  Fokuslah dengan hafalan mu. Kejarlah surga-Nya sungguh Allah SWT sangat mencintai hamba-Nya”.


-aku-

Kamis, 29 Desember 2016

R E L A




Bagaimana bisa mencintai seseorang yang jauh darimu? Bukan karena jarak melainkan dia tak pernah menatapmu. Bahkan hanya seseorang yang sampai saat ini di hatinya.

Malam itu bulan cukup indah. Begitu pula saat aku berada di tempat ini untuk dipertemukan dengan dia. Takdir berkata bahwa malam ini rerantingan itu tidak akan patah. Satu pesan masuk di Hp ku. Tanpa ku ketahui darimana pesan itu hadir. Mungkin ini petunjuk untuk menemukan cintaku. Terselip sebuah nomor seseorang. Tiada pikiran lain di dalam hati ku saat itu melainkan ingin tau siapa dirinya. Namanya Dimas. Nama yang cukup indah. Kata-kata yang menghadirkan sebuah ketenangan di hatiku. Meskipun saat itu aku tak pernah tau tentang dia. Hari berlalu begitu cepat. Hingga tanpa kusadari ku pun terbuai dalam aroma kasmarannya. 

“Hai Tari :) Lagi apa?” begitulah pesan yang masuk ke nomor ku tiap hari. Dimas setia menghadirkan tawa yang meskipun hanya bisa ku nikmati melalui sebuah tulisan. Hingga pada suatu hari aku merasa ada yang berbeda diantara kita. Kita? Sejujurnya aku merasa ingin memilikinya. Yakin bahwa dia adalah jawaban atas semua kesakitan ini. Tiga hari berlalu dan dia menghubungi ku “Maaf baru balas. Lagi apa?’’, “Lagi bingung kamu darimana aja?’’ jawab ku. “Aku abis liburan sama pacarku. Disana gaada sinyal jadi gabisa hubungimu. Maapkan aku ya ri” begitulah kata-kata yang membuat ku hampir bertemu dengan malaikat maut. Sangat menyakitkan. Setelah sekian lama aku menikmati kata-kata manis darinya dan kini ku tau bahwa tidak semua kebahagian hadir disaat kita tertawa. Rasa sakit ini cukup tangguh untuk aku hadapi seorang diri.

Semenjak saat itu hubunganku dengan Dimas tidak sebaik yang dulu. Ntah mungkin karena keegoisan diriku aku pun memutuskan untuk tetap menghubunginya. Walaupun aku tau itu adalah hina. Mencintai seseorang yang telah termiliki. Mencintai seseorang yang bahkan tak pernah melihatmu. Dimas pun selalu menghadapi ku dengan senyuman. Kadang aku merasa baik-baik saja dengan kondisi ini. Selalu menyampingkan kenyataan bahwa orang yang selalu menemaniku adalah kekasih orang lain.

Rela? Kata orang itu namanya rela. Rela untuk menerima kenyataan ini. Tidak. Aku tidak akan meninggalkan dimas. Walaupun dimas akan meninggalkan ku. Akan ada saatnya aku bisa bahagia selamanya. Saat itu adalah sekarang. Kini ku bisa tersenyum melihat dimas tersenyum dengan seseorang yang sangat disayanginya. Walaupun itu bukan aku. Kini ku bisa rela. Mungkin kalian bertanya kenapa aku bisa merelakannya. Ini adalah karena aku tidak akan merasakan sakit lagi di dunia. Kini aku bisa bahagia di surga. Kini banyak dimas untukku dan tidak akan meninggalkan ku. Dimas, terima kasih kau telah menghiasi hari-hari terakhirku. Walaupun kau tak penah menatapku. Walaupun kita tak pernah saling melihat. Namun tulisan jemari mu yang sangat indah itu membuat aku selalu jatuh cinta.

-Selesai-

Rabu, 17 Februari 2016

Ndak Ade Cowok

                                                             
Itu nama tim bkn status. Kami 9 cewek yg nekat ikut CC meskipun gaada kelompok karna gaada cwo. Dan kami yakin kami bisa dan kami sanggup. MERDEKAAA!

Awal perjalanan cukup normal. 'WaliSongo' itu sebutkan yg kami dapatkan dari beberapa kelompok.

Namanya aja Ndak Ade Cowok, jadi sempat nyesek gitu pas liat mereka yg ada cwo:( *yaelah apaan coba wkwk*

Karna gaada cwo, kita sgt susah skali dalam melewati rute perjalanan. Syukur skali ada Tim abun crew yg nolongin kami. Makasih ea

Ohya, sebelumnya aku minta maap klo ade yg nyinggung atau kurang berkenan atau terkesan buruk bagi kaliam atas cerita ini. Tapi inilah nyatenye.

Puncaknya adalah diantara 9 manusia ini, 2 diantaranya ga sanggup ngelanjutin perjalanan. Dan 3 diantara kami pergi meninggalkan utk mencari panitia. Tersisalah 6 cwe yg tak tau arah. Kesal, letih, capek, emosi menjadi satu. Aku berusaha mencari pertolongan. Alhamdulillah ada Tim PSK yg berhenti menolong kami. Padahal mereka urutan 53 dan kami 38. Bayangkan aj betapa lamanya menunggu *eaa*,
 Aku gatau apa yg bakal terjadi klo gaketemu mereka. Bayangkan aja, tiap tim yg lewat slalu aku tanya. Ada kontak panitia?dan mereka menjawab gaada. Dan bersyukur lagi admin anak smansa yg ganteng yg kece *biar menang wkwk* lewat dan nolongin kami menghubungi panitia. Makasih ea pulsanyaa

Tiba tiba ada 2 motor menghampiri kami. Wah senang pasti. Eh ternyata yg namanya cwo klo nda php mane wkwk. Mereka malah pergi ninggalin kami. Asli kesal benci ihhh *maapkan ya panitia*. Nelp lagi dan akhirnya di tolong lagi. Makasih yaa meskipun awalnye terkesan menyakitkan.

Makasih banyak juga buat bg Ishak karna rela misahkan diri dia dgn timnya demi menolong kami. Dan menjadi kapten untuk kami. Mungkin karna kasihan melihat kami tanpa belaian kasih sayang wkwk. Di perjalanan rintangan kita lewati. Kasihanilah aku yg paling kecil berada di belakang hingga membuat kaki ini selalu mencium lumpur wkwk. Sampai sempat pasrah ninggalin sepatu yg tertancap di tanah wakaf itu tapi setelah melihat duri yg penuh kekejaman dan akhirnya lebih sayang sepatu daripada kamu *lalulah baper wkwk*

Pas sampai di Pos foto, kami kena marah grgr nyampur. Katanya sih klo mau nolongin itu sekalian 1 TIM. Jgn misah kek gini.
Hellaawww?syukur" ad yg nolongin kami😒😒
*Peace yaaa bangg✌*

Sampai di pos dimana kiri kanan terdampar manusia tak berdaya, kami tetap melanjutkan perjalanan. Dan TIM PSK pun akhirnya bertemu kembali dgn Bg Ishak. Jadi kami pun akhirnya gabung dengan mereka.
Bayangin aja, pas pergi cuman seTIM 9 orang, eh pas pulang nda bawa nama TIM lagi dahh.
Klo ditanya TIM apa?jawab aja PSK NDAK ADE COWOK 👌

'Emang Susah Ndak Ade Cowok'

Jadi buat kalian yg tahun depan pengen ikut CC, khususnya perempuan yg kuat, kalian emg kuat💪 tapi sadarlah sekuat kuat perempuan, lelaki adalah calon imam yg memimpin dan menjaga kita.
So, jgn lupa cari cowok ya buat tahun depan.
Bye!

Sulistia Dwi Lestari

Kamis, 30 April 2015

Cinta atau Pacar 'Pertama'




Namaku Nina. Ini cerita tentang cinta pertamaku. Cinta pertama? Apakah itu? Cinta atau pacar ‘pertama’ ? Ya silahkan kalian definisikan masing masing:)

Jadi begini ceritanya~
Ketika ku duduk kelas 1 SMP, Ketika aku berusia 14 Tahun, mungkin aku menghadapi masa dimana anak seusia ku pun juga merasakan cinta(?):) Jadi ketika zaman itu lagi ngetrendnya akun sosial media yang namanya facebook dan aku adalah salah satu penggunanya, mungkin aku juga merasakan dampak dari itu. Tampilan chat aku pun muncul dari seseorang yang tak ku kenal. Sebut aja namanya Gito. Awalnya dia hanya sekedar chat biasa dan pada akhirnya dia meminta no hp ku. Dia lebih tua daripada ku 1 tahun. Jadi aku memanggil dia abang. Kurang lebih seminggu kita berkenal dan menjalani masa ‘PDKT’ mungkin orang bilang:D dia mengungkapkan rasa yang aku sendiri juga tak tau maksudnya. Ya karna ketika itu aku masih polos.

6 Maret 2012 ..
Semalaman itu aku smsan sama dia dan pada akhirnya sekitar jam 8 nan gitu, dia ‘nembak’ aku, dia adalah orang pertama yang melakukan itu padaku:D karena saat itu aku masih polos, jadi aku ‘iya iya’ kan sajaa =))
Keesokkannya adalah dimana hari hari ku jalani sebagai kekasihnya:D Tapi tidak ada rasa yg lain yg kurasakan:/ Ada rasa nyesek ketika aku tau mantan – mantan dia. Ahh anehkan? anak SMP aja udah tau perasaan kek gini :D Selanjutnya, ternyata gosip aku berpacaran dengan dia telah beredar di kelas. Ahh aneh! Malu! Ya yang itu rasakan. Dan lucunya adalah ketika saat itu ternyata ada teman sekelasku yang ternyata juga punya perasaan padaku. Ahh kau hadir disaat yang tidak tepat bung>,<

Labil? Dilema? Yup! Itu yang mungkin aku rasakan saat ituu..
Dan pada akhirnya, teman sekelasku mendukung ku bersama dia. Teman sekelasku yg mencintaiku. Dan mereka pun menyuruhku ‘putus’ ke dia. Pacar pertamaku:( Bodohnya aku kulakuin ituu. Awalnya aku bingung. Tak pernah sebelumnya aku memutuskan.-. Dan akhirnya kata putus itu pun terucap. Dia bilang sedih tapi ku tak perdulikannya. Dan pada akhirnya aku pacaran dengan teman sekelas itu. Ahh malang nasibku. Hubungan itu tak berjalan lama karna saat itu juga hatiku pun teruji dengan abang kelasku ketika SD. Dan setelah hubungan itupun berakhir, aku menjalankan hubungan dengan abang kelas ku itu. Ahh hebatkan aku sekali tancap lagsung tiga. haha. Tapi ketika saat saat itu, hubungan dan komunikasi ku juga tak terputus dengan pacar pertamaku itu. Dia masih mengaharapkan ku kembali saat itu dan bodohnya aku tidak memperdulikannya. 

Waktu pun terus berjalan dan akhirnya dia bisa melupakan ku. Aku benar benar merasakan yg namanya kehilangan ketika aku tidak bersama siapa pun. Disaat itu aku mencoba menghubungi dia kekasih pertamaku, naasnya dia sudah membenciku. Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan dan tahun bertemu tahun. Aku pun berjumpa dengan dia di akun sosial media twitter. Ahh aku rasanya aneh besama dia, awalnya di follback aku dan dia unfoll aku dan aku follow dia lagi dan di follback lagi dan dia unfoll dan ngeblokir aku:’( Ntah apa yang ada di pikiran dia tentang aku ini. Meskipun saat itu kita tak pernah ketemu, tapi ketika sekarang, 3 tahun berlalu aku menemui mu bersama kekasihmu, hanya tangisan ini yg dapat menemaniku saat ini. Kini kau menjelma menjadi pria tampan. Ingatkah kamu? kamu adalah kekasih pertamaku:)

Sabtu, 21 Maret 2015

Surat Kecil Untuk Kalian

Dear Sahabat Sahabat Ku

Assalamualaikum Wr. Wb.
Hai Sahabat ku? Bagaimana kabarmu sekarang?
Sahabat? yang ku maksud itu mungkin salah satunya kamu yang membaca surat ini :) Surat ini kutujukan kepada orang – orang yang selama ini bersahabat dengan ku. Sejak ku lahir di bumi ini, dimulai saat aku mengerti akan kehidupan, mungkin aku sudah memiliki yang namanya ‘sahabat’ ntah sekarang dia dimana ku juga tak tau. Beranjak ke arah disaat aku mengerti akan pertemanan. mungkin aku sudah memiliki banyak ‘teman kecil’ namun sekarang ku juga tak mengetahui, dimana sekarang dia berada. Kemudian beranjak ke arah disaat aku mengerti akan pendidikan, ku banyak menemui orang – orang yang cukup membuat ku bahagia di bumi ini =)) mungkin salah satu diantaranya adalah sahabat sahabat ku.

Bagiku, sahabat itu adalah anugerah terindah yg Allah SWT berikan kepadaku setelah DzatNya kepada diriku sendiri dan keluargaku. Sahabat adalah orang – orang yang mengerti keadaan ku bagaimanapun waktunya. Dia adalah alasan ku tertawa, sedih dan juga menjadi konyol. Meskipun terkadang perasaan ‘benci’ itu hadir. Dialah tempatkuh bercerita hal penting dan yang tak penting:v Dialah orang yang selalu membuat ku sadar apa arti kelebihan dan kekurangan *mengejek maksudnya* -_- Tapi dibalik itu semua, dialah yg ingin selalu melihat ku tersenyum. Dia selalu bersama dengan ku disaat orang – orang meninggalkan ku. Dialah yang selalu sadar jika di dunia ini indah:)

Jangan pernah pergi dan meninggalkan ku secara perlahan. Dan jika esok ku tak melihat kalian lagi, aku pintaa ampunilah segala kesalahan ku yg cukup menyakiti hati sahabatkuh. Ku sadar sikap dan ego yg tak pantas ini hadir dan merusaknya namun inilah aku. maapkan aku......

Cukup sekian surat kecil ini kusampaikan :') Semoga kalian akan menyadari betapa berharganya arti persahabatan.
Wasalamualaikum Wr. Wb.


Pontianak, 20 Maret 2015
Sulistia Dwi Lestari